Jakarta, 27 Februari — Masalah FromSoftware nampaknya bukan satu-satunya hal yang dibeberkan dalam podcast Sacred Symbols+! Kali ini Shuhei Yoshida ungkap alasan mengapa studio AA milik Sony Interactive Entertainment berguguran!
Simak informasi selengkapnya di bawah!
Studio AA Sony yang Terpaksa Tutup Karena Tidak Sesuai Visi Perusahaan Berdasarkan Pernyataan Shuhei Yoshida
Masih dalam wawancara bersama Sacred Symbols+, Shuhei Yoshida kembali ungkap kenyataan pahit terhadap alasan ditutupnya Japan Studio. Sebagai konteks, Japan Studio adalah studio pengembang Sony Interactive Entertainment yang berbasis di Tokyo. Studio ini terkenal dengan gim-gim seperti Ape Escape, LocoRoco, Patapon, Gravity Rush, seri Knack, Astro’s Playroom, dsb.
Kembali pada pernyataan di atas, ia mengatakan bahwa pada masanya di PlayStation, ia tidak berhasil membuat sebuah gim dari Jepang yang sukses besar.
“Selain Gran Turismo, kami memiliki banyak produk, tapi tidak punya banyak gim sekelas AAA yang berhasil–perlahan gim-gim indie mulai mengisi kekosongan tersebut dan pasar untuk gim kelas AA jadi mulai menghilang,” jelasnya pada podcast tersebut.
Kemudian ia melanjutkan, “Sebagian besar IP dari studio Jepang berada pada kelas AA dan pasar menjadi lebih sulit untuk gim-gim yang mereka kembangkan. Contohnya, setelah Gravity Rush 2, (Keiichiro Toyama, sang director) berusaha menghadirkan konsep baru, tapi sayangnya kami belum bisa memberikan lampu hijau untuk konsep tersebut, walaupun idenya benar-benar menarik.”
“Seingat saya, gim yang ia bawa terlihat seperti sebuah gim yang tidak didukung oleh perusahaan, mereka mencari gim-gim AAA, dan kami benar-benar kesulitan untuk melanjutkan gimnya. Jadi, ketika Japan Studio ditutup, dia beralih ke indie dan berhasil membuat dan merilis gim Slitterhead.”
Kesulitan ini berimbas pada diberhentikannya sebagian besar pegawai dan ditutupnya Japan Studio, dan hanya menyisakan Team Asobi saja pada tahun 2021 lalu.
Jadi, alasan mengapa sekarang sudah jarang gim-gim PlayStation kelas AA seperti di konsol klasik mereka seperti dulu, disebabkan oleh sisi pasarnya memang semakin kecil dan pada mulai beralih ke indie yang tidak terlalu banyak batasan, ditambah dari sisi Sony PlayStation sendiri yang lebih mengejar gim dengan kelas AAA.
Gimana pendapat kalian tentang informasi ini, guys?